JIS Sumbar
SOLOK - Miris!!! Dua warga IX Koto Sungai Lasi, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, yang merupakan saudara kandung (kakak beradik) yang menderita penyakit kelumpuhan mesti berjuang sendiri untuk bangkit dari derita penyakit yang menggerogotinya. Beruntung kabar terkait derita puluhan tahun yang ditanggung oleh kedua kakak adik itu sampai ke telinga polisi-polisi yang memiliki empati dan kepedulian tinggi terhadap masyarakat yang diayominya.
Hal itu terungkap saat Kasat Binmas Polres Solok Kota AKP Jufrinaldi, SH, bersama Kapolsek IX Koto Sungai Lasi IPTU Afrizal, SH, melaksanakan anjangsana dan silaturahmi bersama kedua masyarakat yang menderita penyakit kelumpuhan tersebut, bertempat di Mako Polsek IX Koto Sungai Lasi, Selasa, 16 Juli 2024.
Kedua kakak adik itu adalah Pencas kelahiran Taruang-Taruang, 15 Juli 1980 dan Jairusman, Taruang-Taruang, 15 Juli 1988, warga Jorong Pangkua Kaciak Nagari Taruang-Taruang, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi. Mereka mengalami kelumpuhan sejak kecil.
Diterangkan Kasat Binmas Polres SoloK Kota AKP Jufrinaldi, dalam kesempatan itu, selain bersilaturahmi pihaknya bersama Kapolsek Sungai Lasi juga menyalurkan bantuan pengobatan secara medis.
Diungkapkan AKP Jufrinaldi, pengobatan yang dilakukan tidak menggunakan (ditanggung) jaminan kesehatan dari Pemerintah / Non PBI (Penerima Bantuan Iuran), atas bantuan materi dari seseorang masyarakat Sungai Lasi yang tidak bersedia disebutkan identitasnya, berkat peran dan mediasi oleh Polsek IX Koto Sungai Lasi didampingi relawan kemanusian Sungai Lasi Peduli.
"Alhamdullilah saat ini kondisi kedua kakak beradik itu, Pencas dan Jairusman sudah mengalami perubahan (kemajuan) kesehatannya kearah yang lebih baik, yang awalnya tidak mampu berbuat apa apa selain tidur, sekarang sudah mampu untuk duduk menyandar serta bergerak dan berjalan walaupun masih harus dibantu dibimbing, " ujar Kasat Binmas Polres Solok Kota AKP Jufrinaldi.
Lebih jauh diterangkan Jufrinaldi, terkait kehidupan kedua saudara malang itu, mereka tinggal hanya berdua, sementara orangtuanya sudah tidak ada lagi. Untuk bertagan hidup dan memenuhi kebutuhannya, hanya dari belas kasihan orang-orang sekitar.
Selain itu juga dijelaskan Kasat Binmas, pihaknya selain bertugas menjaga keamanan dan ketertiban, juga ikut gerakan peduli sosial dan kemanusiaan, serta bersinergi dengan relawan kemanusiaan.
Dia berharap kedepannya semakin banyak masyarakat yang terbantu serta dapat memberi motivasi untuk kesembuhan.
Kasat Binmas AKP Jufrinaldi juga mengimbau dan mengajak masyarakat untuk selalu peduli kepada sesama, peduli kepada lingkungan dan peduli terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), sehingga keharmonisan antar sesama tetap terjaga dan Kamtibmas tetap terpelihara. (*)
Fikri Haldi 
